Baru saja membaca blognya Nadya. Sepertinya dia menjalani hari-hari dan kehidupan yang sangaat menyenangkan. Ada teman-teman yang bisa dikunjungi, membeli kaktus, mencicip-cicip es krim, berangkat kerja naik sepeda… Kapan ya aku bisa menikmati kehidupan yang manis seperti itu? *lagi-lagi terserang sindrom aku-benci-tinggal-di-kota-besar* Ah, sudahlah.
Anywaaay… Kadang-kadang membaca blog orang-orang membuat kita terbawa jadi sedih. Mungkin tulisanku juga membuat orang sedih, entahlah. Tapi blog Nadya selalu membuatku semangat untuk menjalani hidup. Bukankah sejak dulu ia memang dikaruniai kemampuan untuk itu? Membuat orang merasa hidup ini penuh tantangan, dan membuat mereka mau menempuhinya.
Bulan ini aku mulai belajar bahasa baru. Aaarghh!! Ini membuatku stress. Membuatku jerawatan!! Tapi ada juga sih, saat-saat di mana aku merasa keren karena (paling tidak) aku melakukan sesuatu, seperti Arai. Mungkin inspirasi itulah yang membuatku mau bertahan melalui setiap kata yang tulisan dan pengucapannya berbeda jauh itu. Aku nggak pernah menemui kesulitan seperti ini saat belajar bahasa sebelumnya…
Ah, aku harus berhenti mengeluh.
OH MY GOODNESS!!
Baru saja aku membuka halaman kedua dari blognya Nadya dan KYAAA!!! Aku langsung histeris! Bagaimana tidak!! Ini yang ditulisnya:
o m g ...
he will be here on my birthday!
here, in this city, in this office, perhaps in this room...
he ... andrea hirata!
o
m
g
is this real?
Duuh, jadi pengin pulang…
Oh, the same old brand new me. Still so impulsive!!
Dan aku berlari ke koridor di dekat tangga, menelepon Nadya di sana. Karena di ruanganku ada tamu yang menunggu atasanku kembali dari meeting. Nggak mungkin kan, aku mengobrol dengan Nad tentang Laskar Pelangi di depan bapak-bapak ini.
Nadya pernah berjanji untuk mengirimkan tiga buku Andrea Hirata untukku. Dan dia bertanya, “Nanti di bukunya mau dikasih tulisan apa?”
Jawabku, “Pokoknya yang ada Arai-nya!”
Waktu itu, di ujung koridor ada Yunus dan Febri. Dan sepertinya aku sudah memberikan impresi yang salah… (Koridor di dekat tangga adalah tempat kau menelepon seseorang yang spesial dan kau tak ingin orang di ruanganmu tahu apa yang kalian bicarakan). Tentu saja, dalam hal Nadya itu spesial dan aku tak ingin orang di ruanganku (maksudku, kedua tamu itu) tahu apa yang kami bicarakan, ini benar. Tapi kan spesialnya dalam arti berbeda. Aku jadi sedikit sedih, sampai kapan ya aku harus berjuang menghadapi hal-hal seperti ini? Mungkin bagus kalau ditulis menjadi cerita.
Tapi kenapa aku begitu risau? Aku kan nggak melakukan apapun yang salah, Allah tahu itu. Oh ya, mencuri-curi waktu kerja untuk menelepon membahas tentang Andrea Hirata mungkin memang salah… Atau nggak, kalau aku sedang tidak ada pekerjaan? Mudah-mudahan saja ini nggak akan membawaku pada hal yang sedih lagi. Aku takut banget hal seperti dulu terjadi lagi…
Aku sedih… (Meskipun aku senang dengan adanya prospek mendapatkan buku yang ditandatangani Andrea =)…)
09 November 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
Ya! kamu emang keren Bon!
btw, tentang Yunus dan Febri itu -dan, maybe, the wrong impression- jadi bikin geli sendiri hehehehe... bener tuh, bikin cerita aja, asik kuwi. Cheer Up, Girl! tunggu kejutan darikuuuu
oya, nganu... tapi kan tinggal di kota besar gajinya 3 kali lipat Bon, ngiler ki, hehehehe.... keren ya kamuuuuu
ngomong2 tentang cerita, di sini banyak kiriman naskah2 yang bahkan dibaca pun tidak bisa..*hiks*. membaca cerpen2mu itu kuyakin banget kamu seorang penulis yang karya2nya ditunggu2 oleh dunia penerbitan. dari dulu tuh udah keliatan lagi... kamu benar2 punya bakat itu.
Au revoir (iki opo to yo)
Hwakakakakak, malah jadi ngakak baca komen Nad.
Well, di kota besar itu kan biaya hidupnya gede juga. pantes dong kalo gajinya gedean *dikit ;p*
Aku aja ampe takjup mendengar kostan Rou yang **jeti, hihihihi
Met belajar Bahasa Baru aja Hun..
nadya:
Hwaa.. Lha masalahe aku mbiyen ki pernah mengalami kejadian buruk yang traumatis gara-gara wrong impression je Nad *lempar-lempar kuali ke temen-temen sekelas*
Mungkin hal seperti itu yang akan muncul kalau aku berhadapan dengan dementor ^ ^0...
Tidak bisa dibaca? Maksudnya??
Hihi, seperti biasa Nadya sangat pandai menerbangkanku ke langit ketujuh. Alhamdulillah, thanks ya .. ^ ^ *peluk-peluk*
Au revoir? Duh, jawabnya apa ya?
Hahaha.. ;D
dyah:
(^ ^;)> aii.. itu karena keterpaksaan hun... Saya juga suka pusing kalo inget tentang itu, huhuhu...
Betul sekali.. Standar hidup juga berbeda... Makanya tetap saja aku merasa kehidupan di kota kecil itu.. heavenly.
Ai, jadi ingat promosi temanku kemarin. Tanah di Palangkaraya masih murah dan (dia mengulang ini sampai beberapa kali) kotanya indah. Bisa bangun rumah seperti rumahnya Han Zien. Tapi, Kalimantan?? ^ ^0...
Thank you, Dy. *peluk-peluk*
Met menikmati kantor baru, Caro-cakes ^ ^
Btw, this second I feel so.. thankful that both of you work now, and we can communicate this way. I feel so close to you, it's as if you were in front of me, like how we used to be when we were still in high school ^-^
Posting Komentar