26 November 2007

andrea hirata di gramedia matraman:
sesak. perjuangan. patah hati. sahabat. mimpi.


It was a beautiful day. So beautiful that it hurts.

when I know that you're far, far away from here

From the first moment when I heard your name
Something in my heart came alive
You showed me love and no words could explain
A love with the power to
Open the door
To a world I was made for

And I watch as the cold winter melts into spring
And I'll be remembering you
Oh and I'll smell the flowers and hear the birds sing
and I'll be remembering you,
I'll be remembering You

The dark night, the hard fight
The long climb up the hill knowing the cost
The brave death, the last breathe
The silence whispering all hope was lost
The thunder, the wonder
A power that brings the dead back to life

I wish you could stay
But I'll wait for the day
And though you've gone away
You come back

And I watch as the cold winter melts into spring
And I'll be remembering you
Oh and I'll smell the flowers and hear the birds sing
and I'll be remembering you,
I'll be remembering You

And I'll watch as the sun fills a sky that was dark
And I'll be remembering you
And I'll think of the way that you fill up my heart
And I'll be remembering you

I'll be remembering you
I'll be remembering you
I'll be remembering you





I'll be remembering you...
Arai.

Tomorrow...

The sun will come out, tomorrow
Bet your bottom dollar
That tomorrow, there'll be sun
Just thinkin' about, tomorrow
Clears away the cobwebs and the sorrow
'til there's none

When I'm stuck with the day that's gray and lonely
I just stick out my chin and grin and say, ohhh
The sun will come out, tomorrow
So you gotta hang on 'til tomorrow
Come what may...

Tomorrow, tomorrow
I love ya, tomorrow
You're always a day away

The sun will come out, tomorrow
So you gotta hang on 'til tomorrow
Come what may...

Tomorrow, tomorrow
I love ya, tomorrow
You're always a day a--way!



Pagi ini aku menyanyikan lagu ceria ini, tapi air mata hampir berjatuhan di pipiku.

22 November 2007

ketika aku meninggalkan hp di rumah

Akhir-akhir ini sedang sangat bingung dengan berbagai pilihan yang bisa diambil. Harus surut pada kenyamanan atau berjuang menempuhi setiap kesulitan di depan? Atau yang sudah kumiliki sekarang, adalah yang terbaik? Oh God, show me the way...

Dan tadi aku membaca ringkasan buku Harun Yahya: Melihat Kebaikan di Segala Hal. Spirit lifting. Mengingatkanku untuk menyadari bahwa segala hal yang terjadi adalah untuk kebaikan kita, seberapapun buruk kelihatannya. Bahwa skenario Allah adalah yang terindah. Yang paling sempurna. Thus, we must be thankful...

Btw, baru saja aku mendapat amanat mengentry data. Seribu surat perhari. Dengan excel.
Sepertinya aku harus membeli half-moon spectacles itu.

Insyaallah Ahad ada talk show dengan Andrea Hirata di Gramedia Matraman. Dan ada festival kopi/teh di Ragunan. Wonder if Deedee's torn between her 'two lovers'. A tea addict, she is. (Saya mah manut aja dia pilih yang mana, meskipun hati kecil menjerit-jerit 'Aku ingin ketemu Ikal dan bertanya banyak hal mengingat sekarang aku sudah membaca bukunya dan Insya Allah paham dengan apa yang orang bicarakan...!!')

But there's something that makes me wonder... Nadya said she kept on trying to ask Miss Guritno for an event. Does it have something to do with this one? Berpikir positif, Booon...

Two of my friends came today. When they left, they left me a kind of sad feeling. It was only five minutes after they waved me goodbye, and I already miss them.

Duh, aku malas sekali menghafal angka sebelas sampai enam puluh. :( Bisa dilempari batu sama Mme Louisette (;_;)

Dan.. well... aku melanggar resolusi 'tidak menulis apapun di blog saat di kantor' dari artikel yang menyeramkan di Reader's Digest bulan ini.

buat dian:
apa ya.. sepertinya tadi ada banyak yang ingin kusampaikan padamu.
Sekarang tulisan ini jadi tidak cocok dengan judulnya.
Aku membaca blogmu, lho meskipun tidak bisa mereply.
Tapi mungkin kamu tidak akan membaca ini...

21 November 2007

oh, happy day!!


Hari ini, di meja kerja saya ada tiga karya Andrea Hirata... :)

15 November 2007

catatan pagi...

Sepagi ini semangatku sudah turun beberapa derajat. Ternyata perbedaan gender itu benar-benar ada. Ini membuatku sakit hati. Tidak hanya sedikit, tapi banyak. Karena berulang-ulang terjadi. Selalu seperti itu. Menyedihkan. Aku benci generalisasi dan pandangan bahwa cewek, bagaimanapun juga, tidak bisa diandalkan. Please, deh! Oh God, aku benar-benar emosi…

Tadi malam Padfoot mengirim beberapa pesan pendek yang panjang. Dreadful. Aku sangat mengerti kekhawatiran-kekhawatirannya itu (cara berpikir kami benar-benar mirip… Kusadari ini saat gath kemarin). Kami menerapkan standar yang terlalu tinggi untuk diri sendiri kadang-kadang. Dan aku nggak percaya kalau gadis ini tidak punya impian. I know her to well to believe it.

Merasa sedikit sedih bahwa Sang Pemimpi memberi efek seperti ini padanya. Seperti dementor saja… *faint smile*

Oke, spirit sudah kembali. Hari ini aku melihat sesuatu yang tampak seperti diambil dari salah satu scene MWPP dalam Harry Potter. I wish I could freeze that moment forever, the cheery smile that I saw. And when a worried thought struck me: Tidak, aku tidak akan mendahului nasib!

Pagi ini aku merasakan hangatnya sinar matahari, terkagum-kagum melihat bagaimana sebuah kenari jatuh dari pohonnya, dan takjub melihat seekor kucing hitam duduk di depan pintu masuk aula.

Dan kupikir, aku melihat Remus Lupin...

09 November 2007

untuk diriku sendiri:


...and for you, who has come by and read this... :)

wrong impression?

Baru saja membaca blognya Nadya. Sepertinya dia menjalani hari-hari dan kehidupan yang sangaat menyenangkan. Ada teman-teman yang bisa dikunjungi, membeli kaktus, mencicip-cicip es krim, berangkat kerja naik sepeda… Kapan ya aku bisa menikmati kehidupan yang manis seperti itu? *lagi-lagi terserang sindrom aku-benci-tinggal-di-kota-besar* Ah, sudahlah.

Anywaaay… Kadang-kadang membaca blog orang-orang membuat kita terbawa jadi sedih. Mungkin tulisanku juga membuat orang sedih, entahlah. Tapi blog Nadya selalu membuatku semangat untuk menjalani hidup. Bukankah sejak dulu ia memang dikaruniai kemampuan untuk itu? Membuat orang merasa hidup ini penuh tantangan, dan membuat mereka mau menempuhinya.

Bulan ini aku mulai belajar bahasa baru. Aaarghh!! Ini membuatku stress. Membuatku jerawatan!! Tapi ada juga sih, saat-saat di mana aku merasa keren karena (paling tidak) aku melakukan sesuatu, seperti Arai. Mungkin inspirasi itulah yang membuatku mau bertahan melalui setiap kata yang tulisan dan pengucapannya berbeda jauh itu. Aku nggak pernah menemui kesulitan seperti ini saat belajar bahasa sebelumnya…
Ah, aku harus berhenti mengeluh.

OH MY GOODNESS!!
Baru saja aku membuka halaman kedua dari blognya Nadya dan KYAAA!!! Aku langsung histeris! Bagaimana tidak!! Ini yang ditulisnya:

o m g ...
he will be here on my birthday!
here, in this city, in this office, perhaps in this room...
he ... andrea hirata!
o
m
g
is this real?


Duuh, jadi pengin pulang…
Oh, the same old brand new me. Still so impulsive!!
Dan aku berlari ke koridor di dekat tangga, menelepon Nadya di sana. Karena di ruanganku ada tamu yang menunggu atasanku kembali dari meeting. Nggak mungkin kan, aku mengobrol dengan Nad tentang Laskar Pelangi di depan bapak-bapak ini.

Nadya pernah berjanji untuk mengirimkan tiga buku Andrea Hirata untukku. Dan dia bertanya, “Nanti di bukunya mau dikasih tulisan apa?”
Jawabku, “Pokoknya yang ada Arai-nya!”

Waktu itu, di ujung koridor ada Yunus dan Febri. Dan sepertinya aku sudah memberikan impresi yang salah… (Koridor di dekat tangga adalah tempat kau menelepon seseorang yang spesial dan kau tak ingin orang di ruanganmu tahu apa yang kalian bicarakan). Tentu saja, dalam hal Nadya itu spesial dan aku tak ingin orang di ruanganku (maksudku, kedua tamu itu) tahu apa yang kami bicarakan, ini benar. Tapi kan spesialnya dalam arti berbeda. Aku jadi sedikit sedih, sampai kapan ya aku harus berjuang menghadapi hal-hal seperti ini? Mungkin bagus kalau ditulis menjadi cerita.

Tapi kenapa aku begitu risau? Aku kan nggak melakukan apapun yang salah, Allah tahu itu. Oh ya, mencuri-curi waktu kerja untuk menelepon membahas tentang Andrea Hirata mungkin memang salah… Atau nggak, kalau aku sedang tidak ada pekerjaan? Mudah-mudahan saja ini nggak akan membawaku pada hal yang sedih lagi. Aku takut banget hal seperti dulu terjadi lagi…

Aku sedih… (Meskipun aku senang dengan adanya prospek mendapatkan buku yang ditandatangani Andrea =)…)