Hari Kamis, maghrib-maghrib Nina sms.
Bee, lu kudu nonton K!ck Andy ntar! Bout Laskar Pelangi!! Ada Andrea Hirata! Trus ada anak-anak Laskar Pelangi (sekarang). Jam 22.30.Aku langsung sms Ambu, Dee (yang sangat Andreanis sekali ^ ^), dan Dian, Caro, Nad, Dina, Kay, Akbar, Ery, Nur… (Singkatnya mereka yang berpotensi untuk diajak menjadi Andreanist pula…).
Sekitar jam sepuluh, handphone-ku berbunyi. Kay.
“Bee! Bukan jam setengah sebelas! Sekarang! Untung aku lagi nonton Metro… bla bla bla…”
Hihi, padahal waktu itu di tempat Kay sudah jam dua belasan. Kali ini insomnianya Kay berguna ^ ^
Sms anak-anak lagi, deh ^ ^0
Jreng jreeng…
Terus mulai, deh, acaranya. Beberapa orang menceritakan pengalamannya, bagaimana Laskar Pelangi menginspirasi mereka untuk bertahan melewati masa-masa sulit. Tapi mana ya, Andrea Hiratanya?
Aaa, finally dia muncul!!
Waah, tapi kenapa hair style-nya jadi aneh begitu??
Ikaal.. kamu apakan rambutmu??
Mestinya belah tengah a la Tony Kuswoyo yang direkomendasikan Arai jauh lebih oke…!!
Diskusinya nggak sedalam ‘Bagaimana Jika Laskar Pelangi Difilmkan.’ Ringan. Mungkin karena sasarannya adalah khalayak ramai, dengan tujuan membuat mereka tertarik untuk membaca Laskar Pelangi. Kalau diskusi yang dulu kan pesertanya Andreanis semua. Makanya aku nggak ngerti sama sekali, mereka ini ngomongin apa ^ ^0 (waktu itu kan belum baca LP…)
Ada foto-foto Laskar Pelangi. Wawancara dengan para tokohnya sekarang. Ada Mahar, Samson, A Kiong… Hihi, kok jadi ingat Band of Brothers, ya ^ ^
Lalu, a surprise for Andrea, Ibu Muslimah tiba-tiba muncul… (Oleh-olehnya apa, coba? Kalung buah Aren, hwahahaha…)
Bagusnya, kali ini aku ngerti apa yang dibicarakan dan bisa ketawa-ketawa waktu Andrea ditanya, “Anda kan orang Belitung, kenapa namanya Andrea Hirata?” (Jawab Andrea, “Saya sudah ganti nama tujuh kali…” ^ ^0) Yang belum bisa ketawa baca ini, baca Edensor, ya *persuasif mode: ON*
***
The sweetest part of it, adalah sms Nadya sehari setelahnya.
Thanks Bonnie, untung kamu kasih tahu jadi aku isa nonton kemaren…Dan sms Nadya lagi beberapa jam setelah itu:
Bon, aku ga tahu harus bilang apa. 22 Oktober ’07 aku mulai dipekerjakan di sebagai asisten editor di Bentang Pustaka, penerbitnya Laskar Pelangi.
Bon, aku nggak tahu harus bilang apaKya! Kyaa!! Nadya keren sekali!!
Ternyata, siangnya dia diwawancara, dan salah satu pertanyaannya adalah..
Mas Heri: “Tadi malam nonton?”
Nadya nan polos: “Nonton apa?”
Mas Heri: “Kick Andy.”
Nadya: “Nonton..”
Dan begitulah.
Aku langsung sms anak-anak lagi, ngasih tahu kabar baik ini dan bilang makasih buat infonya. Kay nan humble berkata, “Don’t thank me, I did nothing..” Nina dan Caro bilang, “I can’t stop smiling, Rou…”
It’s amazing, bagaimana hal-hal saling berkaitan seperti ini. A miracle. Dan sangat menyenangkan, ternyata, membuat orang lain tersenyum…